Setelah puluhan tahun Persada Studi Klub membubarkan diri, komunitas ini masih menjadi bahan pembicaraan dalam beberapa kesempatan, baik dalam tulisan-tulisan di media massa maupun dalam acara-acara sastra. Pembicaraan tersebut lebih dari sekadar proses nostalgia dari orang-orang yang pernah bergabung di dalamnya, tetapi juga merujuk masa silam sebagai masa kegemilangan dalam hidup bersastra yang tidak ditemukan dalam keadaan dunia (sastra) masa kini. Buku ini menguraikan komunitas Persada Studi Klub dari latar belakang berdirinya, proses pendiriannya, proses kreatif di dalamnya, sampai bagaimana komunitas ini mampu melegenda di dunia sastra Indonesia. Buku ini juga menguraikan strategi dan pencapaian beberapa orang anggotanya seperti Umbu Landu Paranggi, Iman Budhi Santosa, Ragil Surwarna Pragolapati, Linus Suryadi AG, Korrie Layun Rampan, dan Emha Ainun Nadjib.